kalsifikasi karang (KORALOGI)
Proses kalsifikasi karang
Proses kalsifikasi adalah proses mineralisasi yang terjadidiluar kalikoblas epidermis. Bahan utama yang digunakan untuk proses kalsifikasi sebenarnya merupakan suatu hasil metabolism yang dsekresikan, dan terdiri dari beberapa substansi muchopolysacarida, yang memungkinkankarang mengikat kalsium (Ca2) dari air laut. Di laut kalsium tersedia dalam jumlah takterbatas sehingga tidak menjadi factor pembatas untuk pebentukan CaCO3.kecepatan pembentukan CaCO3 yang merupakan komponen utama dai kerangka karang, tergantung pada kecepatan emindahan asam karbonat pada tempat kalsifikasi. Pemindahan asam dapat dilakukan oleh enzim Carbonic anhydrase. Adanya penghambat carbonic anhydraso dapat menyebabkan berkurangnya kecepatan kalsifikasi, karena tergangunya efisiensi pemindahan asam karbonat. Disamping itu pemindahan asam karbonat juga dilakukan melalui proses fiksasi CO2 oleh zooxanthellae pada waktu berfotosintesis.
Proses klasifikasi karang sangat kompleks, semua bahan yang dideposisikan bergerak dibawah control metabolic yang sangat berkaitan, sehingga terjadi kesesuaian antar pengambilan dan pengendapan. Adanya control metabolic ini menyebabkan proses kalsifikasi inisangat dipengaruhi oleh lingkungan seperti cahaya dan suhu. Akibatnya kecepatan kalsifikasi ini sangat bervariasi dari tahun ketahun, serta selama bertahun tahun itu. Goreau (1959) menyatakan peranan zooxanthellae dalam kalsifikasi sangat penting. Jika zooxanthellae dicegah untuk tidak melakukan fotosintesis atau dipindahkan darijaingan karang makareaksi pembentukan CaCO3 menjadi sangat lambat.
Mekanisme kalsifikasi
Peran alga dalam proses kalsifikasi sampai saat ini masih belum teridentifikasi dengan jelas. Menurut Johnston ( 1980) mengasumsi bahwa mekanisme kalsifikasi alga melalui peningkatan cahaya mengiluti mekanisme kalsifikasi dasar seperti yang terjadi pada karang hermatipik dan ahermatipik. Ada dua dasar mekanisme kalsifikasi yaitu : (1) kalsifikasi sebagai prosesfisika kimia biasa, dimana pengendapan anorganik matriks terjadi karena kondisi media yang suspersaturasi; (2) kalsifikasi didasar pada pengompleksan ion Ca2+ atau CO32- oleh matriks yang bermuatan. Material pengoompleksan ini kemungkinan adalah kelompok amida, seperti kitin dan ikatan reptida protein. senyawa lainnya adalah residu protein matriks asam asaparatik dan asam glutamate.
Johnston (1980) juga memberikan 3hipotesis lain yang menggambarkan peran alga dalam proses kalsifikasi karang yaitu : (1) sebagai pengambil senyawa yang mungkin penghambat; (2) sebagai pengatur stimulasi metabolism;(3) sebagai penyumbang matriks organic.
Factor pembatas kalsifikasi
- Suhu
Hewan karang biasanya dapat tumbuh pada suhu 18,0-36,00C dan pertumbuhan optimum terjadi di perairan yang rata-rata suhu tahunannya 26,0-28,00C. pada kondisi suhu perairan yang terlalu rendah atau tinggi, dapat menyebabkan jaringan karang mengalami kehilangan zooxanthellae. Kenaikan suhu 2,0-4,00C dapat merusak jaringan karang, dan kenaikan 4,0-5,00C dapat menyebabkan kematian karang. Kenaikan suhu juga dapat menyebabkan terhambatnya proses enzimatis dan kalsifikasi.
- Salinitas
Kehidupan hewan karang secara fisiologis di pengaruhi oleh salinitas yaitu berkaitan dengan adanya tekanan osmosis dalam jaringan karang. Terumbu karang tidak terdapat di daerah perairan dekat dengan muara sungai atau daerah berurah hujan tinggi. Salinitas perairan yang baikuntuk pertumbuhan karang adalah sekitar 30,0-35,0‰.
- Cahaya
Pertumbuhan karang akan sangat lambat dan tidak akan terbentuk bangunan kapur apabila zooxanthelae tidak tersedia. Hal ini disebabkan karena cahaya merupakan factor lingkungan yang penting dalam membantu proses pertumbuhan zooxanthelae, sehingga cahaya merupakan factor lingkungan yang mengontrol distribusi vertical karang, laju kalsifikasi, atau atau laju pertumbuhan terumbu, bentuk terumbu, atoll dan bentukindividu dari setiap koloni karang. Menurut Goreau (1959) ada korelasi positif antara laju kalsifikasi dan fotosintesis. Berdasarkan beberapa penelitian di laporkan bahwa pertumbuhan karang mempunyai korelasi positif dengan lama penyinaran matahari bukan dengan intensitas cahaya.
- Kedalaman
Pertumbuhan karang juga dibatasi oleh kedalaman, terumbu karang sulit berkembang pada kedalaman lebih dari 50-70m. Alasan utamanya adalah berhubungan dengan kebutuhan karang hermatipik akan cahaya. Pada umumnya kedalaman yang baik untuk pertumbuhan karang adalah berkisar antara 10-15 meter. Semakin dalam perairan maka laju pertumbuhan karang akan semakin menurun, tergantung pada kondisi lingkungan dan spesies karang yang hidup. Kedalaman berhubungan dengan factor lingkungan yang lainnya seperti cahaya, pergerakan air, dan pada beberapa tempat suhu dan salinitas. Kedalaman maksimumuntuk hewan karang membentuk terumbu adalah sampai kedalaman 40 meter.
- Sedimentasi
Endapan di dalamair maupun di atas karang memberikan pengaruh yang kurang baik bagi pertumbuhan karang. Endapan dalam air akan mempengaruhi penetrasi sinar matahari kedalam peerairan, sehingga akan berpengaruh terhadap proses fotosintesis yang di lakukan oleh karang. Sedimen tasi di suatu perairan yang tinggi dapat menyebabkan karang mati. Karang menghambat pertumbuhan karang karena,pertama sedimentasi mengurangi penetrasi cahaya yang digunakan untuk fotosintesis zooxanthelae, kedua pengendapan sedimen diatas koloni karang membuat karang banyak mengeluarkan energy untuk membersihkan sedimen tersebut. Akibatnya karang akan kehilangan energy yang selanjutnya dapat mengurangi aktivitas karang mencari makan dan metabolisme.
- pH
Skala pH menunjukan perbandingan konsentrasi ion H+ dan OH- . Sistem karbondioksida, asam askorbat, ion bikarbonat berfungsi sebagai buffer yang dapat mempertahankan pH air laut dalam kisaran sempit.
Komentar
Posting Komentar